Kamis, Juli 22, 2010

Menerapkan Contextual Teaching and Learning pada Pembelajaran Konsep Jaringan Tumbuhan

Kegiatan pembelajaran IPA semester ini diawali dengan mempelajari materi pokok JARINGAN TUMBUHAN dengan dasar pemikiran bahwa siswa telah memiliki pengetahuan awal tentang jaringan penyusun tubuh mahluk bersel banyak di kelas VII, yaitu materi pokok ORGANISASI KEHIDUPAN. Pada pertemuan I, kegiatan pembelajaran diawali dengan memfokuskan perhatian dan melakukan apersepsi melalui pertanyaan-pertanyaan pemandu yang bertujuan untuk menggali pengetahuan awal siswa. Kegiatan ini tidak dapat dilewatkan karena pembelajaran yang dilakukan dilandasi oleh filosofi konstruktivisme dimana siswa bukanlah kertas kosong, akan tetapi siswa sudah memiliki skemata atau pengetahuan awal yang ia peroleh dari pengalaman hidup sebelumnya. Tugas guru adalah memfasilitasi mereka belajar dan memotivasi mereka untuk dapat meraih standar yang tinggi. Oleh karena itu saya selalu menerapkan penilaian autentik dalam setiap kali pembelajaran. Untuk siswa yang berani menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan diberikan bonus nilai. Nilai ini saya catat dan dianggap sebagai tabungan nilai siswa tersebut.

Pada kegiatan inti dilakukan diskusi kelas mengenai jaringan utama penyusun tumbuhan, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan meristem, jaringan pengangkut (xilem dan floem), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim). Melalui diskusi kelas dilakukan eksplorasi mengenai ciri-ciri dan fungsi setiap jaringan.

Selepas kegiatan inti dilanjutkan dengan refleksi dan penguatan. Untuk mengecek kebenaran pembentukan pengetahuan oleh siswa, maka perlu kiranya guru memberikan tes. Tes tidak mesti dilakukan secara tertulis namun melalui tes lisan dapta juga diketahui sejauh mana siswa membangun pengetahuannya. Diinformasikan juga kepada siswa untuk membawa alat praktikum yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya besok.

Kegiatan praktikum yang dilaksanakan dirancang untuk dapat menjawab rumusan masalah, yaitu "Bagaimanakah jaringan-jaringan yang menyusun organ daun, akar dan batang?" Siswa harus diajak untuk menyadari bahwa mereka akan melaksanakan kegiatan ilmiah yang diawali dengan penentuan rumusan masalah. Bila siswa masih belum terbiasa menentukan rumusan masalahnya sendiri, maka tidak masalah jika guru yang mengajukan rumusan masalahnya kepada siswa. Selanjutnya adalah penentuan alat dan bahan serta langkah kerja. Meskipun siswa telah diberikan LKS, namun tidak jarang mereka lupa untuk membaca atau bahkan telah membaca namun mereka lupa. Karena itu guru perlu mengajak siswa untuk menyimak langkah kerja agar siswa benar-benar memahami aktivitas yang mereka laksanakan sehingga mereka secara sadar membangun pengetahuannya sendiri.

Observasi preparat sayatan melintang daun Ficus dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Bersama dengan teman sekelompoknya mereka mengamati sayatan daun dan mengamati gambar sayatan melintang akar dan batang monokotil-dikotil. Sungguh disayangkan, miksroskop yang masih berfungsi dengan baik hanya ada 6 buah, setiap kelompok memperoleh satu buah mikroskop saja. Mereka harus menentukan giliran siapa saja yang mengamati terlebih dulu dan menggambar hasil pengamatan. Sementara teman yang lain mengamati gambar sayatan melintang akar dan batang serta menganalisis hasil pengamatan. Sementara siswa melakukan praktikum, guru berkeliling untuk membantu siswa dan melaksanakan penilaian kinerja.Untuk mengetahui Format Lembar Kerja Siswa pada Praktikum Jaringan Tumbuhan, silakan klik di sini.

Melakukan Pengamatan di Tempat Terang

Mengamati Sayatan Daun dan Menggambarnya

Bergantian Menggunakan Mikroskop

Mengamati Gambar Sayatan Akar dan Daun

Melakukan Analisis dengan Menjawab Pertanyaan

Bila jumlah mikroskop yang tersedia memadai dan siswa sudah terbiasa menggunakan mikroskop, maka waktu praktikum dapat berlangsung sekira satu jam pelajaran (40 menit), 40 menit yang tersisa dapat digunakan untuk diskusi. Pada kenyataannya, kami tidak dapat memenuhi waktu tersebut, sehingga terpaksa kegiatan diskusi ditunda pada pertemuan berikutnya.

Pada pertemuan berikutnya, salah satu kelompok yang dipilih, mempresentasikan hasil pengamatannya sedangkan siswa lain menjadi audiens yang menyimak presentasi dengan cermat. Kelompok presenter dalam menyajikan paparannya dibantu dengan tayangan slide PowerPoint supaya poin-pon penjelasannya dapat diamati oleh seluruh siswa di kelas.

Selepas presentasi, sesi diskusi dibuka bagi audiens yang ingin mengemukakan pertanyaan kepada kelompok presenter. Diharapkan melalui sesi diskusi ini siswa dapat menggali informasi lebih banyak mengenai jaringan penyusun daun, akar dan batang. Mereka diberikan kesempatan untuk mengkritisi hasil pengamatan kelompok penyaji sehingga dapat diperoleh informasi yang benar. Di sini, kelompok presenter bukan menjadi satu-satunya pemberi informasi, siswa yang menjadi audiens pun berkesempatan untuk mengungkapkan apa yang diketahuinya. Bagaimana peran guru? Di akhir sesi diskusi guru memberi penguatan pada informasi yang benar dan meluruskan informasi yang kurang tepat agar para siswa di akhir pembelajaran dapat membangun informasi yang benar di dalam otaknya.

Suasana presentasi dan diskusi kelas dapat dilihat pada galeri foto di bawah ini.

Penyajian Presentasi di Kelas VIII-9
oleh Zaenul, Arie, Andrean, Rezza, dan Pandu

Penyajian Presentasi di Kelas VIII-10
oleh Ika, Marelda,
Wanda, Ulfah, Gaby, dan Dita


Sesi Diskusi

Tidak ada komentar: